Diandra menegaskan bahwa standar pengolahan daun singkong di dapur mereka sudah ditetapkan. Prosesnya mencakup pencucian hingga perebusan dalam suhu tinggi yang dilakukan dua kali untuk memastikan kebersihan dan keamanan pangan.
“Meskipun jenis ulat ini bisa dimakan dan bernutrisi, kejadian ini tentu tidak seharusnya terjadi,” ujarnya seperti dikutip pada Jumat (31/10/2025). Sebagai langkah antisipasi, SPPG berencana untuk menghindari penggunaan daun singkong dalam menu mereka ke depan.
Konfirmasi dari Sekolah dan Viral di Media Sosial
Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi, membenarkan insiden ini. Dua ekor ulat ditemukan di dalam porsi makanan seorang siswa yang belum sempat disantap.
Foto ulat dalam makanan MBG tersebut dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial. Banyak netizen yang menyoroti kejadian ini, dengan beberapa komentar bernada sarkastik mempertanyakan kualitas kontrol program tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan yang berkaitan dengan kualitas Makan Bergizi Gratis di wilayah Bangkalan, menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat dalam program bantuan sosial.
Artikel Terkait
Warga Tuban Heboh, Motor Jadi Brebet & Tak Bertenaga Setelah Isi Pertamax
Polisi Bakar Tangan Pelaku Pakai Korek Api, Pencuri Motor di Surabaya Terbakar Hidup-Hidup
Gaya Koboi Menkeu Purbaya: Dikritik Tapi Dapat Perintah Langsung dari Prabowo
Ulat di Menu MBG SMAN 1 Kamal: Fakta Protein & Bahayanya Menurut Peneliti