MURIANETWORK.COM - Sebuah insiden di Malang, Jawa Timur, memicu kecaman luas setelah polisi diduga mengganggu tim medis yang sedang bertugas di tengah aksi demonstrasi pada Minggu, 23 Maret 2025.
Kejadian ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan yang menilai tindakan tersebut melanggar prinsip kemanusiaan, di mana tim medis seharusnya dilindungi sebagai pihak netral dalam situasi protes.
Dalam unggahan di platform X oleh akun @Jateng_Twit sebuah gambar menunjukkan situasi di lapangan.
"Ini Polisi bagaimana? Ngak pernah di briefing apa polisi yang amankan Demonstran? bahwa saat aksi Demo ada tim Medis tidak boleh DIGANGGU mereka hadir untuk kemanusiaan! INI DI MALANG MALAH DI TANGKAPIN ITU BAGAIMANA! Duh Malang bener ini nasibnya Malang," cuit akun @Jateng_Twit, Minggu, 23 Maret 2025.
Sementara itu, akun @barengwarga juga melaporkan bahwa tim medis di sekitaran aksi demonstrasi juga turut menjadi korban kekerasan.
"Malang butuh tim medis dan massa sudah mulai kepecah. Medis diacak-acak sama polisi. Medis diacak-acak maksudnya pada dipaksa bubar, dari mulai dipukulin hingga ditendangin. Temen-temen medis mencar dan ninggalin semua barang demi menyelamatkan diri," tulis @barengwarga di platform X, Minggu, 23 Maret 2025.
Menurut laporan, insiden ini terjadi di tengah aksi demonstrasi di Malang, meskipun detail mengenai penyebab protes belum diungkap secara resmi.
Namun, tindakan polisi yang menyasar tim medis memicu kemarahan publik, terutama karena tim medis dianggap memiliki peran krusial dalam memberikan pertolongan pertama kepada demonstran yang mungkin terluka.
"Innalillahi wa innalillahi rajiun, sampe medis pun disikat loh waaah ga ada bedanya dong sama zionis, ya Allah lindungi lah semua tmn” yg ada disana ya Allah," tulis akun dengan nama @dja****.
"Medis dipukulin? ditendangin? Kacau!" cuit akun @busanb****.
Sebelumnya, YLBHI juga mendapatkan laporan bahwa telah terjadi penangkapan oleh aparat keamanan dalam demonstrasi tersebut.
"Kami mendapatkan kabar bahwa puluhan orang ditangkap oleh aparat keamanan," tulis YLBHI dalam unggahan yang juga menyoroti tagar #TolakUUTNI sebagai simbol perlawanan terhadap revisi UU tersebut di platform X, Minggu 23 Maret.
Sumber: poskota
Artikel Terkait
Misteri Biaya S3 Dosen Untag: Polisi Berharta Rp94 Juta Bisa Danai Kuliah Rp119 Juta
Dedi Mulyadi Izinkan ASN Bolos Kerja di Hari Ulang Tahun Ibu
Rusa Peliharaan Susi Pudjiastuti Tewas Diterkam Anjing Liar, Lapor Polisi Tak Digubris
Kisah dr. Gia: Dari Rahim Copot yang Menggegerkan hingga Karier Cemerlang di Dunia Medis