Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, geram. Pemicunya adalah laporan penyerangan terhadap prajurit TNI oleh sejumlah Warga Negara Asing asal China di Ketapang. Ia langsung menginstruksikan jajarannya untuk bergerak.
"Tidak ada pembenaran untuk tenaga kerja asing yang berbuat seenaknya saat bekerja di Indonesia, apalagi sampai melakukan penyerangan terhadap anggota TNI oleh 15 warga negara asing asal Beijing di Kabupaten Ketapang," tegas Krisantus di ruang kerjanya, Rabu (17/12/2025).
Nada suaranya tegas. Bagi dia, tindakan sekelompok WNA itu jelas melampaui batas. Menyerang aparat negara? Itu sama sekali tak bisa ditoleransi.
"Kalau ada tenaga kerja asing yang menyerang aparat TNI, tentu ini tidak bisa ditoleransi. Semua harus ditindak sesuai hukum yang berlaku," lanjutnya.
Ia pun memerintahkan Dinas Tenaga Kerja setempat untuk bekerja sama dengan Kantor Imigrasi. Perintahnya jelas: selidiki semua TKA China di Ketapang, terutama yang terkait insiden ini. Pemeriksaan tak hanya menyangkut perilaku, tapi juga status hukum mereka.
"Selain perilakunya, legalitas izin kerja mereka juga harus dicek. Bagi tenaga kerja asing yang melanggar hukum atau bersikap agresif, harus dipulangkan ke negara asalnya. Mereka tidak layak bekerja di Indonesia," ucap Wagub Krisantus.
Bagaimana Kronologinya?
Semua berawal Minggu, 14 Desember lalu. Lokasinya di area PT Sultan Rafli Mandiri, Kabupaten Ketapang. Empat prajurit TNI dari Batalyon Zipur 6/SD datang untuk memeriksa laporan drone mencurigakan di sekitar perusahaan.
Awalnya mereka menemukan empat orang WNA. Situasi tampak biasa. Namun tiba-tiba, situasi berubah drastis. Sebelas WNA lainnya muncul dari tempat persembunyian. Mereka menyerang dengan senjata tajam, airsoft gun, bahkan alat kejut listrik. Jelas sebuah penyergapan.
Artikel Terkait
Polisi Diduga Cekik Adik Ipar, Helm Pink di Sungai Jadi Tanda Tanya
15 Warga China Ditangkap Usai Serang Prajurit TNI di Kalimantan Barat
Dedi Mulyadi Kagum, Janjikan Anggaran untuk Bangkitkan Kembali Gunung Padang
TNI Mundur Taktis Usai Diserang WNA China di Ketapang