"Nah, kalau Sunda arahnya Siliwangi, harus ke sana," ujar Dedi Mulyadi.
Presidium Pinisepuh MMS Dindin S. Maolani memberikan pandangan tersendiri. Menurutnya, persoalan identitas dan kehidupan masyarakat Sunda kini telah menjadi masalah besar yang saling terkait, tidak lagi terpisah-pisah.
Didin memaparkan beragam persoalan yang dihadapi wilayah Sunda Raya. Mulai dari ketimpangan fiskal dalam pemanfaatan sumber daya alam, tata ruang yang terus dieksploitasi tanpa pemerataan manfaat, hingga kebudayaan yang semakin terpinggirkan. Pendidikan yang tertinggal dan ekonomi masyarakat yang rapuh juga menjadi perhatian serius.
Sebagai bentuk komitmen, MMS menyerahkan dokumen manifesto langsung kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Penyerahan ini disaksikan para tokoh yang hadir.
Dokumen tersebut merupakan hasil rangkuman Sawala Maya I dan II, plus musyawarah lanjutan di Unpad pada 15 November 2025. Isinya memuat empat agenda strategis menyongsong Indonesia Emas 2045:
Pertama, penguatan jati diri dan pemajuan kebudayaan Sunda. Ini mencakup revolusi pendidikan karakter Sunda, kebijakan afirmatif terhadap bahasa dan toponimi, serta inisiasi dana abadi kebudayaan Sunda Raya.
Kedua, mendorong keadilan pusat-daerah melalui konsep Sunda jeung Sarakan jeung Sunda jang Negara. Pelaksanaannya meliputi reforma keadilan fiskal nasional dan integrasi Sunda Raya melalui konsep kerja sama ala Benelux.
Ketiga, peningkatan kesejahteraan bersama. Termasuk audit menyeluruh proyek strategis nasional di wilayah Sunda dan reforma agraria kultural yang memberi ruang ekonomi rakyat.
Keempat, penguatan sistem kepemimpinan Sunda. MMS mengusulkan pembentukan Sunda Leadership Institute dan konsolidasi fraksi Sunda Raya di parlemen.
Artikel Terkait
Kakek Berduka, Pencarian Alvaro Berakhir dengan Pengakuan Mengejutkan Ayah Tiri
Keluarga Berduka, Ayah Tiri Tersangka di Balik Misteri Hilangnya Alvaro
Dedi Mulyadi Buka Suara Soal Polemik Gapura Baru Gedung Sate
Libur Nataru 2025 Bakal Panjang, Pemerintah Pastikan Cuti Bersiap 4 Hari Berturut-turut