Mengungkap Fakta Kasus Bilqis: Peran dan Motif Begendang dari Suku Anak Dalam
Kasus penyerahan Bilqis, bocah korban penculikan asal Makassar, kepada Begendang, anggota Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi, telah memicu beragam pertanyaan di masyarakat. Berikut adalah rangkuman fakta yang berhasil dihimpun berdasarkan penelusuran langsung ke lokasi.
Asal Usul Pertemuan Begendang dengan Para Pelaku
Menurut Temenggung Sikar, mertua Begendang, komunikasi antara Begendang dan kedua pelaku penculikan, Ade Frianto Syahputra S dan Mery Ana, dilakukan melalui telepon. Meski begitu, asal-usul perkenalan mereka tidak diketahui dengan pasti. Pada suatu Selasa sore, pelaku menghubungi Begendang dan malam harinya langsung mendatangi rumahnya sambil membawa Bilqis. Mereka membawa serta surat palsu bermaterai yang mengatasnamakan orang tua Bilqis, berisi pernyataan ketidakmampuan untuk membesarkan anak tersebut. Begendang yang buta huruf pun mempercayai dokumen tersebut.
Alasan Di Balik Keputusan Begendang Merawat Bilqis
Motif utama Begendang adalah rasa iba. Melihat kondisi Bilqis yang lelah dan tidak terawat, ia khawatir keselamatan anak tersebut terancam jika terus dibawa oleh pelaku. Pelaku sendiri mengaku sudah tidak sanggup lagi merawat Bilqis dan telah menawarkannya kepada beberapa orang tanpa hasil. Sebagai syarat penyerahan, pelaku meminta uang sebesar Rp 85 juta yang mereka klaim sebagai pengganti biaya perawatan. Atas dasar belas kasihan, Begendang menyetujui permintaan tersebut.
Sumber Uang Rp 85 Juta yang Diberikan kepada Pelaku
Uang senilai Rp 85 juta tersebut merupakan hasil tabungan Begendang selama setahun. Tabungan itu dikumpulkan dari berbagai sumber pendapatan, termasuk berkebun, berjualan babi, dan pekerjaan serabutan lainnya. Begendang menyerahkan uang itu karena percaya pada klaim pelaku bahwa itu adalah biaya perawatan Bilqis.
Apakah Begendang Tahu Bilqis Adalah Korban Penculikan?
Begendang sama sekali tidak mengetahui status Bilqis sebagai korban penculikan. Keyakinannya pada keaslian surat penyerahan membuatnya mengira bahwa proses penyerahan tersebut sah. Ia baru menyadari penipuan yang terjadi setelah polisi datang dan mengungkap fakta sebenarnya.
Artikel Terkait
Uang Rp 4,6 Miliar Terbakar di Polewali Mandar: Kronologi, Fakta, dan Reaksi Menkeu
Wiranto Berduka, Istri Rugaiya Usman Meninggal & Dimakamkan di Karanganyar
Anggota TNI AU Tewaskan Pria Diduga Selingkuh di Makassar: Kronologi & Fakta Viral
Wiranto Ungkap Penyebab Meninggalnya Istri, Rugaiya Usman, Setelah Sempat Membaik