Di tingkat regional, Tzu-ying adalah kekuatan yang tak terbantahkan, berhasil menjadi Juara Asia sebanyak tiga kali pada tahun 2017, 2018, dan 2023. Tak ketinggalan, catatannya di BWF World Tour juga sangat mengesankan dengan total 17 gelar juara. Beberapa turnamen elite yang berhasil ditaklukkannya termasuk All England, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals.
Cedera Lutut Parah: Awal dari Akhir
Kabarmengharukan ini disampaikan Tzu-ying langsung melalui akun Instagram pribadinya. Dalam pernyataannya yang penuh emosi, ia mengungkapkan bahwa cedera lutut yang dideritanya sejak 2024 adalah alasan utama di balik keputusan sulit ini. Tahun 2024 disebutnya sebagai periode tersulit dalam perjalanan kariernya.
"Sebelum Olimpiade, aku dihantui keraguan apakah kondisi lututku memungkinkan untuk bertanding. Namun, tekadku bulat, aku telah memberikan segalanya. Jika orang lain tidak menyerah padaku, aku tidak boleh menyerah pada diriku sendiri," tulisnya, menggambarkan perjuangannya melawan cedera.
Sayangnya, perjuangannya harus berakhir. "Pada akhirnya, cedera ini memaksaku untuk meninggalkan lapangan hijau. Aku tidak bisa mengakhiri karier dengan cara yang selalu aku impikan, dan butuh waktu lama bagiku untuk menerima kenyataan pahit ini," tambahnya, menutup pernyataan yang menyentuh hati para penggemarnya di seluruh dunia.
Keputusan Tai Tzu-ying untuk pensiun dini menandai berakhirnya satu bab penting dalam sejarah bulutangkis dunia. Meski harus mengakhiri karier lebih awal, warisan dan inspirasinya sebagai salah satu pebulu tangkis terhebat sepanjang masa akan selalu dikenang.
Artikel Terkait
Hasil Menang! Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Honduras 2-1 di Piala Dunia U-17 2025
Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Honduras di Piala Dunia 2025: Sejarah Baru Tercipta!
Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Honduras 2-1, Ini Kunci Kemenangan Dramatis
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras: Formasi 4-3-3 & Starting XI