Udara panas Riyadh malam itu jadi saksi sebuah drama. Inter Milan tersingkir dari Piala Super Italia dengan cara yang getir: lewat adu penalti melawan Bologna. Tapi di tengah kekecewaan itu, sang pelatih, Cristian Chivu, justru menyoroti hal lain. Ia mengaku puas. Ya, puas dengan performa anak asuhnya meski akhirnya harus pulang lebih awal.
Semua berawal sempurna. Baru tujuh menit laga berjalan, Marcus Thuram sudah membobol gawang Bologna. Gol akrobatiknya yang spektakuler itu berasal dari umpan silang Alessandro Bastoni. Nerazzurri langsung memegang kendali. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama.
Bologna bangkit. Mereka menyamakan kedudukan lewat titik penalti, dieksekusi dengan dingin oleh Riccardo Orsolini setelah Yann Bisseck dituduh handball. Skor 1-1 itu bertahan hingga peluit panjang berbunyi, meski kiper Inter, Josep Martinez, sempat menjadi pahlawan dengan penyelamatan penting di masa injury time.
Nasib akhirnya ditentukan dari titik putih. Di situ, keberuntungan tak berpihak pada Inter. Bastoni, Nicolò Barella, dan Bonny gagal. Ciro Immobile, sebaliknya, tak menyia-nyiakan kesempatannya. Bologna menang 3-1 dan berhak melaju ke final.
Chivu: Penalti Itu Lotere
Usai pertandingan, Chivu terlihat lega, bukan marah. Sorot matanya lebih banyak memuji daripada menyalahkan.
Artikel Terkait
Barba Tegaskan: Hanya Kemenangan yang Bisa Tebus Luka Persib
Hodak Anggap Jeda Ideal Kunci Kebangkitan Persib Lawan Bhayangkara
Aldila-Janice Hancurkan Tuan Rumah, Emas Ganda Putri Kembali ke Indonesia Setelah 6 Tahun
Indonesia Hajar Thailand 6-1, Rebut Emas SEA Games 2025