Tuchel dikenal dengan pendekatannya yang sangat detail dan penuh hormat kepada semua lawan. Gaya itu dia terapkan selama membawa klub-klubnya di Liga Champions, dan akan dia bawa ke Piala Dunia.
“Bagi saya, pengalaman saya sejauh ini di fase grup hanya di Liga Champions dan pendekatan yang selalu saya terapkan adalah memberikan rasa hormat terbesar serta fokus penuh untuk memenangkan grup,” jelasnya.
Di sisi lain, dia tetap percaya diri. Tantangan itu berat, tapi bukan berarti tak bisa ditaklukkan.
“Semua tampak sulit seperti grup kami sekarang tetapi kami percaya diri dan kami akan sangat siap ketika tiba di sana,” lanjut Tuchel.
Intinya bagi dia sederhana: jangan ada yang diremehkan. Kroasia jelas berbahaya, Ghana selalu punya talenta yang bisa mengejutkan, dan Panama sebagai underdog pasti akan bermain tanpa beban.
“Tidak ada yang boleh diremehkan. Tentu saja Kroasia jadi sorotan, mereka tim berperingkat tertinggi dari pot dua yang kami dapatkan, tetapi dengar, Ghana selalu penuh talenta dan bisa mengejutkan serta punya sejarah besar di Piala Dunia. Dan Panama juga akan mencoba memaksimalkan peran mereka sebagai underdog. Tidak ada yang bisa diremehkan, semua layak mendapatkan rasa hormat penuh dan kami bisa menunjukkannya,” tegasnya.
Dengan peringatan keras dari sang pelatih, Inggris kini bersiap. Fase persiapan menuju Piala Dunia 2026 akan dijalani dengan kewaspadaan tinggi, dan tekad untuk langsung tampil dominan sejak pertandingan pertama nanti.
Artikel Terkait
Persib Bangkit dari Ketertinggalan, Hajar Borneo FC 3-1 di GBLA
Argentina dan Portugal Hadapi Debutan, Brasil Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026
Prabowo Lepas Kontingen SEA Games, Target 85 Emas untuk Indonesia
Persib Balikkan Keadaan, Gasak Borneo FC 3-1 di GBLA