Strategi Jaga Stabilitas Pasokan Menjelang Akhir Tahun
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menambahkan bahwa gerakan tanam cabai ini adalah strategi TPID untuk mengamankan pasokan dan harga, terutama pada periode Oktober hingga Desember. Pada bulan-bulan tersebut, permintaan masyarakat terhadap cabai biasanya mengalami peningkatan yang signifikan, yang berpotensi mendorong inflasi.
Dengan memanfaatkan lahan tadah hujan, produksi lokal diperkuat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pohon cabai diketahui dapat dipanen hingga 12 kali, dan hasil panen sebelumnya di Kota Malang telah mencapai sekitar 3.000 ton, yang menjadi modal penting dalam stabilisasi pasokan.
Ajakan Urban Farming untuk Dukung Pengendalian Inflasi
Pemkot Malang juga mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam mengendalikan inflasi. Masyarakat didorong untuk memanfaatkan pekarangan rumah melalui konsep urban farming atau pertanian perkotaan. Dengan menanam cabai sendiri, setiap rumah tangga dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri, yang pada akhirnya turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga cabai di tingkat pasar.
Dengan kombinasi antara program pemerintah dan partisipasi masyarakat, Kota Malang berupaya untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik dan menjaga daya beli masyarakat dari tekanan inflasi, khususnya dari komoditas hortikultura yang fluktuatif.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: 54 Korban, Terduga Pelaku Didapat, Situasi Kondusif
Gubernur Pramono Anung Janji Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta
Kronologi Ledakan SMAN 72 Jakarta: Korban Syok, 55 Luka-Luka
Program Makan Bergizi Gratis Diperkuat di Karangasem, Upaya Konkret Cegah Stunting