Martuasah mengidentifikasi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok memiliki risiko terhadap berbagai bencana, termasuk gelombang tinggi, banjir rob, cuaca ekstrem, kebakaran, dan bencana industri. Untuk itu, kolaborasi lintas instansi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang mutlak diperlukan.
"Mari jadikan apel ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat serta menjaga kelancaran aktivitas pelabuhan," ajaknya.
Pengecekan Perlengkapan SAR dan Kendaraan Operasional
Usai apel, Kapolres bersama pejabat utama dan stakeholder melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kendaraan operasional dan perlengkapan SAR. Pemeriksaan mencakup perahu karet, perlengkapan kesehatan, dan peralatan identifikasi. Seluruh sarana dan prasarana dinyatakan siap digunakan untuk menghadapi potensi bencana di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama TNI, instansi pemerintah, dan pihak pelabuhan dalam memperkuat sinergitas dan kesiapsiagaan bencana. Upaya kolektif ini bertujuan menjamin keselamatan masyarakat dan keamanan kawasan pelabuhan nasional.
Artikel Terkait
Prabowo Bahas Proyek KF-21 Boramae dengan Korsel di KTT APEC 2025
Cara Naik LRT Jabodebek Pakai Access by KAI & QRIS Tap 2025
Budi Arie Setiadi Umumkan Bakal Gabung Gerindra di Kongres Projo, Ini Alasannya
Politik Hukum Prabowo: Efisiensi Anggaran, Antikorupsi, dan Demokrasi