Di tengah ujian itu, Lemhannas tetap menjalankan perannya. Kang Ace memaparkan, lembaganya konsisten pada empat tugas utama. Di bidang pendidikan, misalnya, mereka menggelar program penguatan kepemimpinan nasional.
Program seperti Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) angkatan 68 diikuti 110 peserta. Ada juga P3N angkatan 25 dan 26, dengan peserta dari beragam latar: TNI, Polri, ASN, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, bahkan perwakilan negara sahabat.
"Program pendidikan ini sebagai wujud nyata penguatan jejaring kepemimpinan dan diplomasi strategis Indonesia," ucap Kang Ace.
Para peserta dibentuk jadi pemimpin yang visioner, berkarakter negarawan. Mereka juga dilatih memiliki kemampuan meramal tantangan ke depan dan mengelola risiko di tengah lingkungan global yang serba tak pasti dan cepat berubah.
Tak hanya itu, mereka ditempa dalam ekosistem kolaboratif. Tujuannya jelas: membangun kohesi, kepercayaan, dan ikatan kuat lintas sektor. Hasilnya, diharapkan lahir pemimpin yang mampu mengambil keputusan strategis dengan cepat dan tepat.
Sementara di bidang pengkajian, Lemhannas telah menyelesaikan sejumlah kajian strategis. Kajiannya berjangka pendek, menengah, hingga panjang, fokus pada isu-isu fundamental. Mulai dari geopolitik, geoekonomi, pengembangan SDM unggul berbasis STEM, hilirisasi, sampai konsolidasi demokrasi.
"Hasil dari kajian strategis tersebut menjadi masukan penting bagi presiden, kementerian/lembaga, serta para pemangku kepentingan nasional dalam menjaga stabilitas, memperkuat ketahanan, serta menavigasi peluang pembangunan," pungkas Kang Ace.
Artikel Terkait
Bibit Badai 93S Menguat, Jawa-Bali Siaga Hujan Lebat dan Angin Kencang
HNW Soroti Substansi Makan Bergizi Gratis: Jangan Cuma Urusan Baju Power Rangers
KPK dan BPK Buru Data Kerugian Negara di Arab Saudi, Telusuri Aliran Dana Kuota Haji
Mendagri Tito Beri Tenggat Gubernur Tentukan Upah Minimum 2026