Ucapannya itu disampaikan pada Rabu, 10 Desember 2025. Hasil lab, kata dia, mendukung kesimpulan tersebut. Tes darah para korban menunjukkan kadar karbon monoksida yang sangat tinggi.
Nyoman melanjutkan penjelasannya. Selain keracunan gas, hampir semua korban juga mengalami luka bakar.
Jadi, kombinasi mematikan itulah yang diduga kuat menjadi pemicu utama. Asap tebal dan gas beracun yang menyebar cepat di gedung, ditambah dengan luka bakar yang diderita, membuat korban tak memiliki banyak kesempatan untuk menyelamatkan diri. Sungguh sebuah skenario yang mengerikan.
Artikel Terkait
Brimob Riau Bersihkan Surau dan Pondok Quran di Tengah Reruntuhan Galodo
Sopir Pengganti Program Makan Bergizi Diduga Salah Injak Gas, 20 Korban Terluka
Kapolri Turun Langsung, Tinjau Dapur Umum dan Posko Kesehatan di Pengungsian Aceh
Tito Karnavian Siagakan Daerah Hadapi Arus Libur dan Cuaca Ekstrem Nataru