"Itu yang tadi business opportunity-nya," ujarnya ringkas.
Gelak Tawa di Ruang Sidang
Alasan "peluang bisnis" itu rupanya belum memuaskan. Hakim lantas mendesak Djunaidi untuk memperkirakan nilai keuntungan yang dia harapkan. Di sinilah gelak tawa itu kembali muncul. Djunaidi lagi-lagi tertawa saat ditanya apakah perkiraan keuntungannya itu bakal lebih besar dari harga mobil Rubicon yang sudah dia kucurkan untuk Dicky.
Sidang pun berlanjut dengan suasana yang cukup mencengangkan. Di satu sisi ada tawa, di sisi lain ada tanda tanya besar. Bagaimana mungkin seseorang rela mengeluarkan miliaran rupiah tanpa jaminan balik modal? Persidangan kasus ini jelas masih panjang dan penuh kejutan.
Artikel Terkait
Mobil Putih Terobos SD Cilincing, Sejumlah Siswa Tertabrak di Halaman Sekolah
Direktur Terra Drone Jadi Tersangka, 22 Nyawa Melayang dalam Kebakaran Gedung
Mobil Program Makan Bergizi Tabrak Siswa SD di Cilincing, Beberapa Terjebak di Kolong
Panik di SD Cilincing: GranMax Nyelonong dan Tabrak Siswa