Minggu siang itu, cuaca di Bireuen masih terasa berat. Di tengah suasana posko pengungsian di Kecamatan Juli, tiba-tiba ada keriuhan. Presiden Prabowo Subianto datang. Kedatangannya, sekitar pukul 12.20 WIB, langsung menyedot perhatian warga yang sedang berusaha bertahan usai diterjang banjir dan tanah longsor.
Tanpa banyak protokol, Prabowo langsung menyapa dan mendekati para pengungsi. Ia tak segan. Dalam pantauan di lokasi, ia bahkan terlihat mencium kening seorang balita yang masih digendong erat oleh ibunya. Rupanya, ia ingin mendengar langsung cerita mereka. Dan cerita itu pun mengalir, lengkap dengan air mata.
Seorang korban, dengan suara tersedu-sedu, berkata padanya:
"Sudah diambil sungai Pak rumah saya. Tidak ada lagi Pak rumah."
Artikel Terkait
Banjir Sumatera dan Ironi Pengelolaan SDA: Saatnya Negara Hadir untuk Rakyat, Bukan Korporasi
Bayi Ditemukan Tewas di Tas, Ibu Tersangka Akui Bunuh karena Malu
Batang Meluap Lagi, Jembatan Tersumbat Gelondongan Kayu di Palembayan
Korlantas Permudah Pengurusan SIM dan STNK bagi Korban Bencana