"Selanjutnya mereka melakukan proses pencarian tamu, atau bahasanya kan di sini penggunanya untuk jasa open BO," ujar Ngurah menerangkan.
Korbannya adalah anak-anak baru gede. IR dan LW dengan tega menjadikan ABG itu sebagai komoditas.
Keuntungan Germo Sungguh Besar
Sudah enam bulan IR menjalankan bisnis haram ini. Dari situ, dia mengeruk keuntungan yang tidak sedikit.
Tarif sekali kencan dengan PSK di bawah umur dipatok Rp 2,5 juta. Nah, yang bikin miris, kedua germo ini mengambil porsi 80% dari tarif itu. Hanya sisa 20% untuk korban.
Menurut sejumlah saksi, praktik seperti ini memang makin marak dan sulit dilacak. Namun begitu, upaya undercover polisi kali ini membuahkan hasil. Di sisi lain, ini jadi pengingat betapa rentannya anak-anak di dunia maya.
Artikel Terkait
Muzani: HMI, Napas Panjang Sejarah Bangsa
Polres Tangsel Pasang CCTV dan Beri Brankas Aman untuk Cegah Ulah Maling di Masjid
1.600 Personel Amankan Ibadah Natal 75.000 Jemaat di GBK
Kritik Said dan Kedunguan yang Terus Berkecamuk di Gaza