"Jadi heli itu tidak bisa mendarat di manapun, landasan harus siap. Karena kondisi bantuan harus diberikan, kita coba untuk dilempar," tutur Maruli.
Namun begitu, ia memastikan evaluasi telah dilakukan. "Setelah ada yang pecah, kita evaluasi lagi. Sekarang tidak terjadi lagi sudah," tegasnya. Ia yakin kejadian serupa tak akan terulang.
Dalam video viral yang direkam Selasa (2/12) itu, terlihat jelas helikopter terbang rendah lalu menjatuhkan bantuan. Warga pun langsung berhamburan mendekat. Sayangnya, beberapa karung terlihat robek dan butiran beras pun berserakan. Tak punya pilihan, warga pun memunguti butir demi butir beras yang tertumpah itu.
Narasi dalam video itu pun terkesan sinis. "Bukannya turun memberi bantuan kepada masyarakat, pemerintah malah jatuhkan sembako dari helikopter yang masih terbang di udara. Alhasil, masyarakat terpaksa mengais beras dari tanah," begitu kira-kira tulisannya.
Kejadian ini menjadi catatan penting. Di satu sisi, ada urgensi penyaluran bantuan. Di sisi lain, martabat penerima bantuan dan efektivitas distribusi tak boleh diabaikan. Semoga evaluasi yang dilakukan benar-benar membawa perbaikan.
Artikel Terkait
Sri Lanka Terjangkit Duka: Korban Siklon Ditwah Tembus 465 Jiwa, Biaya Rekonstruksi Capai Rp 100 Triliun
28 Perusahaan Tambang di Banten Terancam Jerat Hukum Gagal Reklamasi
Wakapolri Pimpin Apel Ojol di Lampung, Awali dengan Doa untuk Korban Bencana Sumatera
Gus Ipul Soroti Nasib Penyandang Disabilitas di Tengah Bencana Sumatera