Ucapnya lirih. Soal sepak terjang istrinya yang dituding sebagai gembong, Sarno mengaku tak tahu apa-apa. “Soal gembong narkoba? Saya tidak tahu, soal sepak terjangnya nggak tahu saya,” imbuhnya. Ia hanya bisa menerima keadaan, meski rasa tak percaya itu masih ada.
Perjalanan panjang akhirnya berakhir. Dewi Astutik, yang masuk daftar buronan Interpol itu, diciduk di Kamboja lewat operasi gabungan BNN, Interpol, dan BAIS. Selama ini, perempuan ini diduga menjadi aktor kunci dalam penyelundupan sabu-sabu dengan berat mencapai 2 ton. Nilainya fantastis, sekitar Rp 5 triliun.
Menurut catatan, pelariannya melintasi beberapa negara. Awalnya, ia bekerja sebagai TKW. Namun, dari sana, jalurnya berbelok ke arah yang gelap. Penangkapan ini menutup pencarian yang sudah berlangsung cukup lama.
Artikel Terkait
Dewi Astutik, Buronan Interpol dari Segitiga Emas, Akhirnya Ditangkap di Kamboja
PSI: Bencana Sumut Akibat Kebijakan 20 Tahun Lalu, Bukan Kesalahan Raja Juli
Gembong Narkoba Dewi Astutik Ternyata Juga Buronan Korea Selatan
Menteri Lingkungan Hidup Peringatkan Jawa Barat di Ambang Kerentanan Bencana