Di hadapan anggota Komisi XII DPR, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol membeberkan perkembangan terbaru soal kasus cengkih terkontaminasi radioaktif. Rapat yang digelar di Senayan, Jakarta, pada Rabu (3/12/2025) itu mengungkap fakta mengejutkan: sebanyak 13,5 ton cengkih yang semula hendak diekspor ke Amerika Serikat ternyata membawa zat berbahaya Cs-137 dan terpaksa dipulangkan.
Menurut Hanif, cengkih-cengkih itu awalnya dikirim dari Surabaya. Tapi, jejak pencemarannya baru terdeteksi setelah barang sampai di tujuan dan ditolak. Alhasil, muatan berton-ton itu pun kembali ke tanah air.
"Penanganan kontaminasi di Lampung, Surabaya, telah teridentifikasi, terkait tercemarnya cengkih yang berasal dari pengiriman Surabaya. Selanjutnya kami lakukan penelusuran lebih lanjut,"
ujar Hanif menjelaskan langkah awal yang diambil.
Tim kemudian bergerak ke Lampung, daerah asal cengkih tersebut, untuk mencari sumber radiasi. Hasilnya? Mereka tak menemukan titik pencemaran di sana. Namun begitu, investigasi tak berhenti. Justru di tempat lain, di sebuah area perkuburan, mereka menemukan titik yang terindikasi tercemar.
"Kemudian kami menemukan satu titik yang berada di perkuburan, yang kemudian kita telah kita lakukan dekontaminasi, sehingga dinyatakan aman lokasi tersebut,"
Artikel Terkait
Suami Syok, Istri Buronan Interpol Ternyata Otak Narkoba Rp 5 Triliun
Direktur Pertamina Turun Langsung ke Lokasi Banjir Medan, Pastikan Keselamatan Pekerja
Dedikasi Bripka Rikha: Dari Pengantin Pesanan hingga Dukun Cabul, Perjuangan 17 Tahun di Kalbar
Pramono Anung Injak Gas, Natal 2026 di Jakarta Diharapkan Lebih Semarak dan Panjang