"Saat ini sedang musim banjir," ujarnya.
"Dan saat kecelakaan terjadi, kabut tebal, dan tugas-tugas menjadi rumit."
Gambaran kepanikan itu terekam jelas dalam siaran-saluran berita lokal. Saluran UTV Noticias, misalnya, menayangkan orang-orang berlarian di tepian dengan wajah panik. Barang-barang pribadi penumpang hingga muatan dagangan dari kapal yang tenggelam terlihat hanyut terbawa arus coklat sungai. Suasana mencekam.
Pusat operasi darurat nasional Peru, COEN, lewat sebuah pernyataan di platform X, turut mengonfirmasi musibah ini. Mereka menyebut pemicunya adalah erosi tepian sungai yang terjadi tiba-tiba. Tanpa menyebut angka korban jiwa, COEN menyatakan angkatan laut telah dikerahkan penuh untuk membantu. Di tepi sungai, pencarian terus berlangsung, dihantui ketidakpastian dan harapan yang kian menipis.
Artikel Terkait
Prabowo Turun Langsung ke Daerah Banjir, Beri Arahan Penanganan Darurat
Gelondongan Kayu Misterius di Banjir Sumatera Bakal Diungkap Pansus DPR
Polisi Riau Sita Rp 3 Miliar dari Bandar Narkoba, Jerat dengan Pasal Pencucian Uang
BMKG Ungkap Pemicu Hujan Ekstrem di Sumatera, Peringatan Dini Sudah Diberikan Sepekan Sebelumnya