Udara di pabrik baja POSCO di Pohang pagi itu berubah jadi jebakan maut. Tiga orang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup gas beracun yang bocor begitu saja. Kondisi mereka cukup parah, sampai-sampai mengalami serangan jantung sesampainya di rumah sakit, begitu menurut keterangan petugas pemadam kebakaran setempat.
Menurut sejumlah saksi, kronologinya bermula ketika dua pekerja kebersihan dari subkontrak sedang bertugas membersihkan lumpur. Tanpa diduga, mereka terpapar gas berbahaya. Melihat rekan-rekannya terjebak, seorang pekerja tetap POSCO berusaha menolong. Nahas, dia pun ikut menghirup racun yang sama. Selain ketiga korban utama, tiga pekerja lain juga terkena imbasnya, meski hanya mengalami luka-luka ringan.
Pihak berwenang masih menyelidiki persisnya gas apa yang bocor. Tapi, dugaan sementara mengarah ke karbon monoksida. "Karbon monoksida diduga sebagai kemungkinan penyebabnya," ujar seorang perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran Pohang Nambu, seraya menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berjalan.
POSCO sendiri bukan nama sembarangan. Berdiri sejak 1968, raksasa baja ini adalah salah satu yang terbesar di dunia. Perannya dalam mentransformasi Korea Selatan jadi macan Asia sangatlah krusial. Tapi di balik gemerlap industri, keselamatan pekerja kadang masih jadi harga yang harus dibayar.
Sayangnya, insiden di Pohang ini bukan yang pertama. Baru awal bulan ini saja, tujuh nyawa melayang di Ulsan akibat runtuhnya menara boiler di sebuah pembangkit listrik yang sudah tak beroperasi. Rentetan musibah ini tentu bikin kita bertanya-tanya, sudah amankah tempat kerja para buruh?
Artikel Terkait
Mantan Sopir Hakim Tuntaskan Dendam, Bakar Rumah Majikan Hanya dalam 15 Menit
Para Pakar Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Soroti Keamanan Pangan
Truk Gagal Rem, Terjun dan Hancurkan Tempat Cuci Steam di Bogor
Otonomi Daerah Mandek, Pakar Soroti Lemahnya Political Will Pemerintah Pusat