JAKARTA - Tanggal 19 November 2025 akan diwarnai oleh sejumlah peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, akan merayakan Hari Raya Galungan, sementara dunia memperingati Hari Toilet Sedunia hingga Hari Pria Internasional.
Hari Raya Galungan
Galungan menjadi hari raya utama bagi umat Hindu yang dirayakan setiap 210 hari berdasarkan penanggalan Saka Bali. Perayaan ini melambangkan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan).
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024, peringatan Galungan tahun 2025 jatuh pada Rabu, 19 November. Rangkaian perayaan berlangsung sejak sehari sebelumnya hingga sepuluh hari setelahnya, yang ditutup dengan Hari Raya Kuningan.
Hari Toilet Sedunia
Hari Toilet Sedunia (World Toilet Day) digelar setiap 19 November untuk menyoroti ketimpangan akses sanitasi global. Data menunjukkan sekitar 2,5 miliar penduduk dunia masih kesulitan mendapatkan fasilitas toilet yang layak dan aman.
Kondisi sanitasi yang buruk turut berkontribusi pada penyebaran berbagai penyakit. Peringatan ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memperbaiki layanan sanitasi sebagai bagian dari hak dasar kesehatan dan martabat manusia.
Hari Pria Internasional
Hari Pria Internasional (International Men's Day) dirayakan pada tanggal yang sama sebagai momentum mengangkat isu kesehatan mental dan sosial pria. Tujuannya adalah mendorong terciptanya ruang aman bagi pria untuk berbicara terbuka dan mencari bantuan tanpa stigma.
Peringatan ini juga mendorong penguatan nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, kepedulian, dan komunikasi, sekaligus membangun pemahaman baru tentang maskulinitas yang lebih sehat dan konstruktif.
Artikel Terkait
Kapolda Riau Beri Penghargaan ke 96 Personel, Ancam PTDH untuk Polisi Pengguna Narkoba
Truk Bermuatan Kardus Terguling, Lalu Lintas Japek Tersendat
Ledakan Trump di Oval Office: Ancam Cabut Izin Siar ABC News Usai Didesak soal Dokumen Rahasia Epstein
Parlemen Desak Pembentukan Tim Anti-Kekerasan di Sekolah Usai Tragedi Bullying Fatal