Tanggap Darurat Longsor Situkung: Evakuasi, Pencarian Korban, dan Persiapan Hunian
Sebuah bencana tanah longsor dengan diameter diperkirakan mencapai 100 meter telah melanda sebuah kawasan pemukiman. Akibatnya, puluhan rumah mengalami kerusakan dan lebih dari 800 warga terpaksa dievakuasi untuk menjamin keselamatan mereka. Seluruh warga yang terdampak saat ini telah berada di lokasi pengungsian yang aman. Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa proses relokasi menuju hunian sementara akan segera dimulai dalam waktu tiga hari ke depan.
Luthfi, selaku perwakilan pemerintah, menyatakan bahwa persiapan untuk hunian sementara telah rampung. Rencana jangka panjang kemudian akan beralih ke pembangunan hunian tetap, mengingat satu dusun seluruhnya terdampak bencana. Penanganan tidak hanya berfokus pada tempat tinggal, tetapi juga mencakup pemenuhan kebutuhan mendasar warga seperti sandang, pangan, serta pemulihan mata pencaharian.
Proses pemetaan lokasi untuk hunian sementara dan hunian tetap saat ini masih berlangsung intensif. Proses ini melibatkan koordinasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta unsur TNI dan Polri.
Dalam kunjungannya, Luthfi juga mendengarkan langsung keluhan warga, termasuk harapan seorang warga agar ibunya yang masih hilang dapat segera ditemukan. Dia mengimbau seluruh warga untuk tetap berada di zona aman dan tidak kembali ke rumah masing-masing karena kondisi tanah di area bencana masih dinyatakan labil dan berpotensi untuk bergerak kembali.
Artikel Terkait
Pria di Paser Bacok Dua Remaja Usai Diejek Pengguna Narkoba, Ini Kronologinya
Tragedi Penikaman di Condet JakTim: 1 Tewas, Motif Diduga Cekcok Mulut
Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 Polres Rohul Gunakan E-TLE untuk Tilang Elektronik
Kejagung Geledah Lokasi Terkait Kasus Korupsi Pajak 2016-2020, Diduga Libatkan Oknum Ditjen Pajak