Prabowo menekankan betapa vitalnya peran transportasi massal, khususnya kereta api, dalam menunjang kehidupan masyarakat modern. Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada angka penumpang kereta api Indonesia yang mencapai 486 juta penumpang per tahun, yang menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi ini.
Penjelasan Menko AHY: Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi
Sehari sebelumnya, AHY juga telah menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperluas jaringan kereta api ke luar Jawa. Ia menjelaskan bahwa arahan Presiden bertujuan untuk membuka akses dan memanfaatkan potensi sumber daya alam di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan infrastruktur transportasi publik.
"Pemerintah akan hadir untuk memastikan sektor transportasi kereta ini juga semakin maju dan berkembang. Itu mengapa beliau juga menyampaikan bukan hanya memperkuat Jawa, tapi juga Trans Sumatera, Trans Kalimantan dan Trans Sulawesi untuk kereta juga harus dibangun," tegas AHY di Istana Negara.
Dampak pada Distribusi Komoditas Unggulan
AHY menambahkan bahwa penguatan jaringan transportasi kereta api di pulau-pulau besar tersebut akan sangat mengoptimalkan distribusi komoditas unggulan Indonesia. Komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit dapat didistribusikan dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi.
"Termasuk tentunya untuk distribusi logistik, ada komoditas batubara, ada sawit, dan lain sebagainya yang ada di pulau-pulau tersebut. Nah, ini juga akan mengurangi beban transportasi darat," pungkasnya.
Rencana pembangunan jalur kereta api di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi ini dipandang sebagai langkah strategis pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan dan menguatkan pondasi perekonomian nasional melalui infrastruktur transportasi yang andal.
Artikel Terkait
Yusril Ihza Mahendra Ajak Tokoh Agama Berantas Bahaya Judi Online
Haus Validasi: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Sejarah & Kontroversi Halloween: Dari Ritual Pagan Sampai Arab Saudi
Krisis Kelaparan Sudan Selatan 2026: 7.56 Juta Jiwa Terancam Paceklik