Beberapa penumpang dilaporkan bersembunyi di kamar mandi untuk menyelamatkan diri, sementara lainnya terinjak-injak dalam kepanikan. Saksi lain menyatakan melihat seorang pria memegang pisau besar di peron setelah kereta berhenti, sebelum akhirnya disetrum dan dibekuk oleh polisi.
Respons Pemerintah Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden ini melalui pernyataan di media sosial X. "Pikiran dan doa saya bersama semua pihak yang terdampak, dan saya berterima kasih kepada layanan darurat atas respons mereka," ujar Starmer.
Menteri Dalam Negeri Shabana Mahmood mengonfirmasi bahwa dua orang telah ditahan dalam kaitannya dengan insiden ini. Hingga saat ini, identitas kedua pelaku maupun kesepuluh korban penusukan masih belum diungkap kepada publik.
Unit antiterorisme turut terlibat dalam penyelidikan kasus penusukan massal di kereta Inggris ini, meskipun motif serangan belum secara resmi diumumkan.
Artikel Terkait
Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Mantan Danpuspom ABRI, Tutup Usia
Teddy Wijaya Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Dari Detik Pertama, Semua Sudah Bergerak
Dana Danantara: Antara Penangkal Penyakit Belanda dan Jerat Baru bagi Ekonomi Indonesia
KPK Amankan Jaksa Diduga Pemerang WN Korea dalam OTT Banten