Konsep dan Teori Tidak Cukup Tanpa SOP yang Komprehensif
Oleh: Chris Komari, Aktivis Demokrasi
Indonesia telah lama didominasi oleh konsep dan teori tanpa implementasi nyata. Prakteknya justru nihil. Mengapa hal ini terjadi?
Akarnya terletak pada hilangnya nilai-nilai integritas di kalangan pejabat publik. Budaya "mumpung menjabat", mental korup, dan etika politik yang buruk telah menggerogoti sistem. Banyak yang menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri, termasuk merampok uang rakyat dan sumber daya alam.
Fenomena Budaya Bunglon di Lingkungan Kekuasaan
Nilai kemurnian sebagai pelayan masyarakat telah hilang, digantikan oleh:
- Presiden Bunglon
- Pejabat Bunglon
- Aktivis Bunglon
- Politisi Bunglon
Contoh nyata dapat dilihat dari praktik nepotisme di institusi TNI dan Polri, kongkalikong anggota DPR yang merampok SDA, serta pejabat BUMN yang mengkorupsi APBN. Aktivis dan politisi pun banyak yang berpura-pura membela rakyat, padahal hanya membela kepentingan pribadi.
Problem Konsep vs Implementasi dalam Sistem Pemerintahan
Konsep musyawarah untuk mufakat dan kedaulatan rakyat dalam Pancasila dan UUD 1945 ternyata hanya indah di atas kertas. Prakteknya selama 79 tahun merdeka justru didominasi oleh:
Artikel Terkait
Peringatan Akademisi: Jangan Jadikan Generasi Muda Kelinci Percobaan Kebijakan Pendidikan
Dasco Ahmad Apresiasi Komitmen Projo Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pengungsi Sudan di Tawil: Kesaksian Korban Pembantaian RSF di al-Fashir
3 Tempat Wisata di Madiun 2025: Murah, Instagramable & Lagi Viral