- Soekarno-cracy (22 tahun Orde Lama)
- Soeharto-cracy (32 tahun Orde Baru)
- Partai-krasi (27 tahun Era Reformasi)
Kegagalan Dewan Konstituante di era Soekarno membuktikan bahwa konsep yang bagus tanpa SOP yang komprehensif hanya akan berujung pada kegagalan implementasi.
Masalah Ekonomi: Teori vs Realita
Dari era Orde Lama hingga Reformasi, konsep ekonomi para ahli seringkali tidak menyentuh realitas di lapangan. Rakyat kecil dan UMKM sulit merasakan dampak nyata dari berbagai teori ekonomi.
Masalah utama termasuk:
- Penyaluran dana stimulan melalui bank-bank bermasalah
- Praktek kongkalikong di sektor perbankan dan OJK
- Banyaknya korban praktik busuk real estate dan asuransi
- Tingginya bunga KPR bank syariah dibanding konvensional
Solusi Reformasi Sistem
Untuk mengatasi masalah fundamental ini, Indonesia membutuhkan:
- Department of Real Estate (DRE) independen
- Department of Insurance (DOI) untuk melindungi publik
- Reformasi OJK yang fokus pada perbankan, pinjol, dan koperasi
- Desentralisasi ekonomi yang mengurangi ketergantungan pada APBN pusat
Tanpa reformasi menyeluruh yang mencabut akar masalah, berbagai konsep dan teori akan tetap menjadi wacana tanpa implementasi nyata. Indonesia membutuhkan SOP yang komprehensif, bukan sekadar konsep yang indah di atas kertas.
Artikel Terkait
Antrean Panjang & Keluhan Lansia di CFD HI: Kronologi dan Kritik Pelayanan
Komet 3I/Atlas Bukan Alien, Ini 5 Fakta & Kapan Bisa Dilihat dari Indonesia
Raja Keraton Surakarta PB XIII Wafat di Usia 77 Tahun Setelah 100 Hari Dirawat
Hilirisasi & Kemandirian Energi: Kunci Indonesia Hadapi Geopolitik Global