MABBIM 2025: Peran Strategis Bahasa Indonesia dan Melayu Diperkuat untuk Diplomasi Global
Jakarta - Forum Seminar Kebahasaan Antarbangsa Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia (MABBIM 2025) yang digelar pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, menegaskan komitmen tiga negara serumpun untuk menjadikan bahasa sebagai jembatan persahabatan dan diplomasi. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini mengusung tema strategis "Peranan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu dalam Diplomasi dan Hubungan Antarbangsa".
Bahasa Sebagai Instrumen Strategis Kerja Sama Regional
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum MABBIM diharapkan dapat melahirkan semangat baru untuk merefleksikan visi kawasan yang berwibawa dan berdaya saing global. Sejak awal berdirinya, MABBIM telah menjadi simbol koordinasi kebijakan, peristilahan tata bahasa, dan pelestarian bahasa di antara negara anggota.
"Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, ketiga negara memiliki peluang besar untuk membangun ekosistem kerja sama kebahasaan yang tangguh dan relevan bagi generasi mendatang. Mulai dari pendidikan, diplomasi publik, hingga standardisasi istilah untuk ilmu pengetahuan," tegas Menteri Mu'ti.
Tiga Pilar Kebijakan Kebahasaan yang Diperkuat
Mendikdasmen menegaskan tiga pesan penting dalam kebijakan kebahasaan yang menjadi fokus utama:
Artikel Terkait
Evaluasi 1 Tahun Prabowo: Disiplin Fiskal Purbaya Yudhi Sadewa Vs Risiko Perusak Anggaran
Rob Jetten dan D66 Menang Tipis atas PVV Geert Wilders di Pemilu Belanda 2024: Calon PM Termuda Berhasil Unggul
Coca-Cola Jadi Sponsor Utama Riyadh Season 2025, Tayang 10 Oktober
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Landa Indonesia Hingga 6 November 2025, Ini Daftar Wilayahnya