Dalam menjawab berbagai pertanyaan peserta dialog, Sultan menjelaskan bahwa akar masalah bangsa banyak bermula dari perubahan budaya dan etika. Beliau menegaskan bahwa budaya bukan hanya benda atau tradisi yang terlihat, tetapi juga mencakup cara berpikir, kesadaran, hingga tata nilai moral.
"Cara anak muda memahami etika dan sopan santun sudah berbeda dengan generasi saya," kata Sultan. Pemimpin perlu menyesuaikan diri tanpa kehilangan kesadaran etis untuk tidak menyakiti orang lain.
Krisis Keteladanan dan Etika Publik
Budayawan Butet Kartaredjasa yang hadir dalam acara tersebut mengungkap keresahan terhadap pudarnya etika publik dan krisis keteladanan pemimpin. "Yang tidak biasa kini dibenarkan dan dijadikan kebiasaan," kata Butet. Ia menegaskan pentingnya pemimpin menjadi teladan, bukan sekadar penguasa.
Demokrasi dan Harapan Generasi Muda
Pengamat sosial dan akademisi UGM, Arie Sujito, menyoroti jarak antara demokrasi yang dicita-citakan dengan praktik pemerintahan hari ini. "Banyak hal penting justru tidak disentuh, sementara hal-hal remeh terus direproduksi di ruang publik," ujar Arie.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM itu menyebut generasi muda kini menghadapi krisis harapan dan merasa demokrasi tak memberi jawaban karena kurangnya keteladanan dari para pemimpin.
Forum Sambung Rasa Kebangsaan sebagai Solusi
Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai digagas sebagai respons atas melemahnya solidaritas, polarisasi sosial, dan krisis nilai kebangsaan. Forum ini mempertemukan berbagai tokoh, akademisi, budayawan, dan generasi muda untuk mengembalikan kebudayaan sebagai fondasi moral bangsa.
Menutup dialog, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap ruang semacam ini terus tumbuh di berbagai daerah. "Semoga dialog seperti ini bisa terus terjadi, merambah ke tempat lain, dan menjadi sarana belajar untuk memperbaiki keadaan bersama," tutupnya.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam