Mengapa Menkeu Purbaya Tersandung Hukum Kirchhoff? Ini Analisisnya!

- Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Mengapa Menkeu Purbaya Tersandung Hukum Kirchhoff? Ini Analisisnya!

Analisis Ekonomi vs Hukum Fisika: Mengapa Model Mekanistik Sering Gagal

Ditulis oleh: Gde Siriana Yusuf

Perbedaan Mendasar Ekonomi dan Sistem Fisika

Perspektif engineering sering mengasumsikan sistem ekonomi bisa dikendalikan seperti rangkaian listrik atau fluida. Asumsi ini menyatakan bahwa dengan menjaga arus dan mengontrol tekanan, sistem akan stabil. Namun dalam realitas ekonomi dan sosial, "partikel"-nya adalah manusia yang memiliki ekspektasi, kepercayaan, dan perilaku yang bisa berubah drastis. Inilah yang membuat hukum-hukum ala fisika sering gagal dalam jangka panjang.

1. Fisika sebagai Sistem Tertutup vs Ekonomi sebagai Sistem Terbuka

Dalam fisika klasik termasuk hukum Kirchhoff atau Bernoulli, sistem dianggap tertutup dengan input dan output yang bisa diukur secara pasti. Sebaliknya, ekonomi adalah sistem terbuka di mana "energi" berupa uang, nilai, dan kepercayaan terus keluar-masuk melalui psikologi publik, geopolitik, dan sentimen media sosial.

Analogi yang tepat adalah teknisi yang membuat drone stabil di ruang tertutup dengan kalkulasi aerodinamis presisi. Namun ketika dibawa ke luar ruangan, angin, suhu, dan turbulensi sosial membuat semua model berubah.

2. Hukum Kirchhoff vs Liquidity Trap Keynesian

Meskipun benar bahwa arus uang harus mengalir, ekonomi makro memiliki paradoks dimana uang yang mengalir justru tidak selalu menimbulkan "arus" ekonomi. Liquidity trap Keynesian menggambarkan situasi dimana meskipun suku bunga rendah dan uang beredar banyak, orang tetap tidak mau belanja atau berinvestasi karena ketakutan akan masa depan.

Walaupun hukum Kirchhoff menyatakan arus harus keluar sama besar dengan yang masuk, dalam ekonomi "arus balik" bisa terhambat oleh trust dan expectation gap.

3. Bernoulli dalam Ekonomi vs Animal Spirit Keynes

Jika Bernoulli menyatakan tekanan menurun saat arus lancar, dalam ekonomi "arus lancar" tidak selalu menurunkan tekanan sosial. Ketika uang lancar tetapi distribusinya timpang melalui perbankan BUMN bukan UMKM, tekanan sosial justru meningkat.


Halaman:

Komentar