Duka itu terasa begitu dalam bagi Margaretha Rey. Ia kehilangan kakak kandungnya, Rosye Rey, dalam kebakaran mencekam yang melalap Panti Werdha Damai Ranomuut di Manado, Sulawesi Utara. Rasanya seperti mimpi buruk. Padahal, pertemuan terakhir mereka baru terjadi belum lama ini, dan saat itu Rosye terlihat sehat-sehat saja.
"Terakhir ketemu tanggal 17 Desember kemarin, saya berkunjung ke panti untuk melihat kakak," kenang Margaretha.
Keputusan untuk menempatkan Rosye di panti itu sendiri, menurut Margaretha, adalah buah pembicaraan berdua. Usia Rosye yang sudah menginjak 85 tahun dan kondisi tidak ada yang bisa merawatnya di rumah menjadi pertimbangan utama. Lagi pula, sang kakak tak pernah menikah.
"Karena Kakak tidak menikah, jadi kami berdua bicara dan ambil keputusan untuk supaya bisa tinggal di Panti Werdha saja," ujarnya, mencoba menjelaskan keputusan sulit itu.
Dan ternyata, pilihan itu membawa kebahagiaan tersendiri bagi Rosye. Meski hidup di panti, ia tak merasa kesepian. Banyak teman untuk bersosialisasi, bahkan bisa ikut kegiatan peribadatan dengan leluasa. Keadaan itu sedikitnya memberi ketenangan bagi Margaretha.
Artikel Terkait
Dua Tersangka Diciduk Polisi Usai Nenek 80 Tahun Diusir dan Rumahnya Diratakan
Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak, Sebut Indonesia Darurat Kebohongan
Ijazah Jokowi: Pakar Sosiologi Hukum Soroti Keanehan yang Tak Kunjung Terjawab
Jakarta Bersiap: Hujan dan Rob Ancam Perayaan Malam Tahun Baru 2026