Menurut Roy, dalam riwayat pendidikan Gibran, bagian SMA tertulis "Secondary School" yang menurut seorang profesor dari Nanyang University Singapura hanya setara SMP Plus satu tahun, bukan SMA. Roy juga menyoroti ketidakkonsistenan data pendidikan Gibran di luar negeri, termasuk masa studinya di University of Technology Sydney (UTS) yang hanya enam bulan dan data yang membingungkan mengenai Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Roy Suryo memastikan akan terus menelusuri dugaan ini dan mendesak pemerintah, khususnya Kemendikbudristek dan KPU, untuk membuka data secara transparan kepada publik.
Artikel Terkait
Mantan Panitera Divonis 11,5 Tahun Bui Terkait Suap Vonis CPO
Ojol di Bogor Minta Pengawalan Polisi, Ini yang Terjadi di Jalan Gelap Sepi
Hakim Djuyamto Divonis 11 Tahun Penjara, Ironi Sang Pejuang Independensi
Kapolri Sigit Minta Buruh Tunjukkan Kedewasaan, Jaga Ketertiban Dema Iklim Investasi