Lalu pada Jumat sore harinya, korban pada menceritakan kejadian ini ke orang tuanya.
Orang tua korban yang tidak terima mendatangi SMPN 3 Doko Blitar guna meminta penjelasan pada Sabtu (19/7/2025)
Proses mediasi pun digelar untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
"Dengan melibatkan kepala sekolah, kemudian orang tua, baik anak pelaku maupun dari korban," urai Momon.
Pada akhirnya, kasus aksi bullying turut dilaporkan ke Polres Blitar.
Petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa setidaknya 20 orang saksi.
Momon memastikan akan mengusut kasus ini dengan profesional dengan mengacu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Kita tetap melaksanakan proses kaitannya dengan perkara tersebut yang sudah dilakukan oleh penyidik," tegasnya.
Ditanya soal motif, Momon menjelaskan, aksi bullying di latar belakangi masalah dendam pribadi antara korban dan para pelaku.
Para pelaku sebelumnya mengaku sering di-bully oleh korban.
"Jadi ini aksi balas dendam," tegas Momon.
Momon di akhir pernyataannya mengingatkan pihak sekolah agar memperhatikan masalah kekerasan di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, aksi bullying bisa saja masuk ke ranah hukum.
"Untuk itu kami meminta agar seluruh pihak baik guru maupun orang tua maupun siswa saling mengingatkan."
"Karena anak yang melakukan kekerasan ini berisiko tinggi tindak pidana kekerasan ranah pelanggaran hukum," tandasnya.
Keluarga korban tolak damai
Kakek korban, Karlan dengan tegas menolak damai dengan para pelaku bullying.
Ia akan mengambil jalur hukum.
“Tidak ada kata damai. Kami justru minta kasus ini diproses hukum,” tegas Karlan, dikutip dari Kompas.com.
Menurut pengakuan Karlan, cucunya sudah mengalami dua kali bullying selama masuk di SMPN 3 Doko Blitar.
Namun, korban baru berani bercerita di aksi kekerasan kedua.
"Baru yang hari Jumat itu anaknya berani cerita karena sudah begitu keterlaluan,” katanya.
Karlan menambahkan, WV adalah anak sulung dari dua bersaudara dan kini tinggal bersama ayahnya.
Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
10 Pejabat yang Kinerjanya Mengecewakan, Harus Segera Diganti!
Muhammadiyah Kalahkan NU, Punya Pesantren Terbanyak di Indonesia!
Fakta di Balik Janji Jokowi yang Belum Terungkap
Perang Perbatasan Pakistan vs Afghanistan Akhirnya Berdamai! Ini Sebab Konflik yang Tak Banyak Diketahui