MURIANETWORK.COM - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana mengecam keras tindakan aparat yang menggunakan kekerasan terhadap mahasiswa dalam demonstrasi penolakan perubahan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Ia menilai, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat sangat tidak beralasan dan melampaui batas.
"Saya mengecam keras tindakan aparat yang melakukan kekerasan bahkan sampai berlebihan. Ada satu rekaman saya lihat satu demonstran dikeroyok polisi. Itu berlebihan dan ngawur," kata Bonnie Triyana kepada wartawan, Jumat (21/3).
Pasalnya, pria yang mengaku driver ojek online (ojol) diduga menjadi korban pemukulan aparat saat tengah berada di lokasi demo. Pengemudi ojol tersebut dikerubungi sekelompok aparat di kolong jembatan layang JCC, tidak jauh dari lokasi aksi di depan Gedung DPR/MPR.
Saat kejadian, aparat keamanan tengah memukul mundur massa aksi dari depan Kompleks MPR/DPR menuju Senayan. Sang driver ojol yang sedang mangkal di trotoar sekitar Senayan tiba-tiba menjadi sasaran aparat karena dianggap sebagai mahasiswa pendemo.
Driver ojol itu mengalami luka di bagian kepala karena dipukuli dengan pentungan dan ditendang oleh beberapa polisi. Video yang memotret kejadian kekerasan aparat itu pun viral di media sosial.
Tindakan represif dari aparat juga terjadi di Semarang. Seorang mahasiswa mengaku menjadi korban pemukulan oleh aparat keamanan ketika mengikuti demonstrasi RUU TNI di depan komplek Kantor Gubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah di Semarang. Mahasiswa tersebut dipukul di bagian kepala dan kaki hingga tersungkur.
Artikel Terkait
Indonesia Dilarang Panggung Senam Dunia? Erick Thohir Beberkan Ancaman Gugatan Israel
Misteri Kematian Wanita Hamil di Kamar Hotel Palembang, Siapa Dalang di Balik Tragedi Ini?
Waspada! Purbaya Bocorkan Nasib Harga Rokok di 2026, Hasilnya Mengejutkan
Tertahan Banjir? Begini Strategi Prabowo Selesaikan Proyek Giant Sea Wall