Di Balik Layar, Kita Lebih Berani: Mengapa Kejujuran Lebih Mudah di Kolom Komentar?

- Rabu, 31 Desember 2025 | 22:00 WIB
Di Balik Layar, Kita Lebih Berani: Mengapa Kejujuran Lebih Mudah di Kolom Komentar?

Fenomena ini juga erat kaitannya dengan budaya "likes" dan validasi instan. Banyak orang merasa diakui ketika pendapatnya dibanjiri tanda suka atau dukungan dari netizen. Kepuasan emosional itu, jujur saja, jarang kita dapatkan di kehidupan sehari-hari. Di dunia nyata, berkata jujur belum tentu disambut tepuk tangan. Makanya, wajar kalau orang lebih memilih ruang yang memberi pengakuan cepat, meski dari orang yang tak dikenal sekalipun.

Di sisi lain, kejujuran tatap muka memang butuh nyali yang berbeda. Ia menuntut empati, pengendalian diri, dan kesiapan menghadapi konsekuensi. Nggak semua orang siap dengan reaksi spontan atau kemungkinan ditolak. Diam akhirnya jadi pilihan yang paling aman. Tapi bahayanya, komunikasi kita jadi dangkal. Hubungan antarmanusia kehilangan kedalamannya.

Kalau dibiarkan terus, ketimpangan ini bisa berdampak serius. Kita bisa jadi generasi yang pemberani di dunia maya, tapi penakut di kehidupan sosial. Padahal, perubahan yang sesungguhnya dalam hubungan pertemanan, di kantor, atau di masyarakat hampir selalu lahir dari percakapan langsung yang jujur dan penuh tanggung jawab.

Saya bukan mau bilang kolom komentar itu buruk sama sekali. Tidak. Ia tetap punya peran sebagai ruang berekspresi. Namun, kejujuran seharusnya tidak berhenti di situ. Ia perlu dibawa ke ranah nyata, dengan cara yang lebih bijak dan empatik. Soalnya, kejujuran itu bukan soal volume suara. Tapi lebih pada tanggung jawab atas setiap kata yang kita ucapkan.

Jadi, tantangan kita sekarang adalah menyeimbangkan dua dunia ini. Belajar untuk jujur secara langsung, meski rasanya nggak nyaman, itu penting banget untuk membangun komunikasi yang sehat. Karena pada akhirnya, kejujuran sejati bukan yang paling viral di media sosial. Melainkan yang mampu membangun jembatan pemahaman dan memperbaiki hubungan di kehidupan yang sesungguhnya.


Halaman:

Komentar