Desakan untuk Polisi
Harapan terbesar warga kini tertumpu pada kepolisian. Istianto berharap penyelidikan segera membuahkan hasil agar ketenangan bisa kembali. "Kita berharap secepatnya bisa terungkap modus apa," katanya.
Alasannya sederhana tapi mendesak. "Kalau sudah terungkap modusnya bukan perampokan ya lebih tenang aja karena yang diarah berarti 1 rumah. Kalau perampokan kan khawatirnya menyasar ke rumah lain karena di sini banyak juga yang rumahnya kerap kosong karena suami istri bekerja."
Kekerasan yang Mengerikan
Sementara dari sisi penyelidikan, gambaran kekejaman pelaku mulai terlihat. Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, memaparkan temuan tim medis yang mengerikan. Di tubuh korban ditemukan 22 luka.
"Setelah diperiksaa, itu ada 22 luka, terdiri dari 19 luka tusukan atau kekerasan benda tajam, dan 3 luka memar dari kekerasan benda tumpul," jelas Sigit.
Luka-luka itu tersebar di sekujur tubuh Axel, tak terkecuali lehernya. Pendarahan hebat akibat tusukan itulah yang diduga menjadi penyebab kematiannya. "Di leher ada, di sekujur tubuhnya ada luka," ujarnya.
Hingga saat ini, polisi masih berburu barang bukti. Mereka menyisir TKP, mencari senjata yang digunakan dan mengumpulkan petunjuk untuk mengidentifikasi pelaku di balik kematian mengenaskan bocah sembilan tahun itu.
Artikel Terkait
Wamen Ribka Haluk Soroti Tata Kelola Otsus Papua: Jangan Sampai Ada SiLPA Membengkak
Sjafrie Sjamsoeddin Ingatkan Kepala Desa: Jangan Korupsi, Lawan Penyimpangan!
Rp268 Miliar Bantuan Presiden Telah Tuntas Disalurkan ke Wilayah Bencana Sumatera
Wamen Sosial Serukan Solidaritas di Magelang, Tegaskan Bantuan Tak Harus Selalu Materi