"Jadi kita akan tahu bagaimana pertolongan pertama saat ada yang patah tulang dan sebagainya. Nah itu yang semua yang akan kita pelajari bersama," tegasnya.
Bagi Risma, ilmu untuk menolong sesama itu bisa didapat dari mana saja. Tidak harus dari bangku kuliah kedokteran. Jika masyarakat luas punya bekal pengetahuan dasar ini, dampak sebuah bencana bisa ditekan. Korban jiwa, dengan sendirinya, dapat diminimalisir.
"Karena itu, kita ingin kita bisa semua mengerti," pungkas Risma.
Alasannya sederhana namun mendalam. Bencana bisa terjadi di mana pun dan kapan pun. Seringkali, justru di sekitar kita. Dan saat itulah, bantuan pertama yang cepat dan tepat dari orang terdekat menjadi penyelamat nyawa yang paling berharga.
Artikel Terkait
Demokrasi di Ujung Tanduk: Kembalinya Siklus Korupsi Kepala Daerah
Sumatera Terkoyak, Status Bencana Nasional Masih Dipertanyakan
Megawati Geram: Sirine Damkar Ngoang-ngoeng, tapi Bantuan Lambat Tiba
Kekuasaan dan Bisnis: Ketika Pengusaha Berkuasa Lupa Diri