Lokasi penemuannya punya cerita sendiri. Jasad Neves-Valente ditemukan tak jauh dari Boston, lebih tepatnya di New Hampshire. Yang bikin merinding, di sekitarnya polisi menemukan dua pucuk senjata api. Seolah-olah ada cerita lain yang ikut mati bersamanya.
Nah, di sisi lain, apa yang mendorong pria 48 tahun itu melakukan aksi kekerasan ini masih gelap. Motifnya benar-benar misterius. Polisi sendiri belum berani menyimpulkan banyak hal. Mereka masih mengumpulkan serpihan fakta, menyelidiki tuntas dua insiden di kampus ternama itu yang diduga kuat adalah ulahnya.
Korban jiwa dari insiden di Brown sendiri berjumlah dua orang. Sementara itu, kondisi korban yang selamat beragam. Satu orang dikabarkan masih berjuang antara hidup dan mati, kondisinya kritis. Lima lainnya lebih beruntung, meski harus dirawat, kondisi mereka dilaporkan stabil.
Kini, dengan tewasnya pelaku, penyelidikan justru memasuki babak baru yang rumit. Masyarakat kampus dan warga sekitar masih menunggu jawaban yang mungkin tak pernah datang sempurna.
Artikel Terkait
Infak Jumat Berkumpul Rp80 Miliar, Solidaritas Muhammadiyah untuk Korban Banjir Sumatera
Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Mantan Danpuspom ABRI, Tutup Usia
Teddy Wijaya Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Dari Detik Pertama, Semua Sudah Bergerak
Dana Danantara: Antara Penangkal Penyakit Belanda dan Jerat Baru bagi Ekonomi Indonesia