Guru PAUD di Tarakan Bikin Wakil Mendikbud Terkejut dengan Kelas Bahasa Mandarin

- Senin, 15 Desember 2025 | 22:54 WIB
Guru PAUD di Tarakan Bikin Wakil Mendikbud Terkejut dengan Kelas Bahasa Mandarin

Di sebuah kelas PAUD di Tarakan, Kalimantan Utara, seorang guru asyik mengajar menggunakan layar sentuh besar. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, yang kebetulan mampir, duduk diam di bangku belakang. Yang mengejutkannya, justru suara anak-anak itu. Mereka sedang belajar Bahasa Mandarin dengan antusias.

“Kemarin waktu saya berkunjung ke Tarakan, saya mampir ke satu kelas, kelas PAUD. Gurunya lagi ngajar pakai IFP gitu kan,” cerita Fajar.

“Terus saya dengerin mereka lagi belajar Bahasa Mandarin. Karena sekolah itu mengajarkan Bahasa Mandarin,” lanjutnya.

Momen itu, baginya, adalah bukti nyata. Teknologi seperti Interactive Flat Panel (IFP) ternyata bisa membawa kualitas pembelajaran yang setara ke berbagai penjuru negeri, tak terkecuali daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ia pun teringat kunjungan lain ke SD Indo Tionghoa di tempat yang sama.

“Di manapun anak-anak kita sekolah, termasuk di daerah 3T, dia akan mendapatkan akses yang sama terhadap konten pembelajaran yang sama baiknya, sama mutunya,” tegas Fajar dalam Rapat Koordinasi Data dan Teknologi Informasi Pendidikan di Jakarta Pusat, Senin lalu.

Tapi, cerita itu punya sisi lain. Saat ia tanya sumber belajarnya, guru itu menjawab dari ‘Rumah Pendidikan’. Namun, ada keluhan yang mengiringinya.

“Mereka buka-buka. Tapi memang mereka mengatakan tidak semua materi yang mereka butuhkan tersedia. Nah ini adalah tantangan kita semua,” ungkapnya.

Di sinilah persoalan sebenarnya muncul. Mendistribusikan perangkat canggih hanyalah langkah awal. Pekerjaan rumah berikutnya jauh lebih berat: menyediakan konten digital yang memadai, beragam, dan yang paling penting, menarik minat siswa zaman sekarang.


Halaman:

Komentar