Selasa sore itu, sekitar pukul lima, suasana di tepian Sungai Rokan berubah total. Warga Dusun Surau Munai, Rokan Hulu, disuguhi pemandangan yang tak biasa: dua ekor lumba-lumba berenang dengan lincah di sungai. Kejadian pada 9 Desember 2025 itu benar-benar bikin heboh. Mamalia yang dilindungi itu muncul di Desa Rambah Hilir Timur, dan dalam sekejap, rekaman warga langsung membanjiri media sosial.
Menurut sejumlah saksi, ini pertama kalinya mereka melihat lumba-lumba di sana. Rasa penasaran menggiring banyak orang ke bibir sungai. Bahkan, ada yang bertahan sampai malam di atas jembatan, menanti sang mamalia muncul kembali. Dan ketika sirip mereka akhirnya terlihat menyembul ke permukaan air, sorak-sorai gembira pun langsung pecah.
Namun begitu, di balik kegembiraan itu, muncul juga cerita lain. Sebagian warga mulai menghubungkan penampakan ini dengan mitos lama. Mereka percaya, kemunculan lumba-lumba di sungai adalah pertanda alam, sebuah isyarat akan datangnya banjir besar.
Hendra, sang Kepala Desa Rambah Hilir Timur, punya pandangan berbeda. Ia menepis spekulasi itu.
Artikel Terkait
Netanyahu Ubah Kisah Pahlawan Muslim di Bondi Jadi Pahlawan Yahudi
Di Tengah Hiruk-Pikuk Zaman, Islam Mengajak Kita Menemukan Hikmah dalam Keheningan
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian