Presiden Israel Serang Walikota Terpilih New York: Anti-Yahudi dan Anti-Amerika

- Kamis, 11 Desember 2025 | 07:40 WIB
Presiden Israel Serang Walikota Terpilih New York: Anti-Yahudi dan Anti-Amerika

Ada pula pujian untuk mantan Presiden AS, Donald Trump. Herzog mengapresiasi peran Trump dalam upaya pemulangan sandera sebelumnya. Rencana "Hari Setelah Perang" yang diusung Trump disebutnya menunjukkan "keahlian diplomatik yang luar biasa" dan bisa menjadi peta jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.

Lantas, siapa sebenarnya Zohran Mamdani yang dikritik habis-habisan itu?

Politikus ini memang bukan nama baru dalam percakapan yang keras tentang Israel. Posisinya sangat jelas: kritik keras terhadap pemerintah Israel dan dukungan kuat untuk Palestina. Sikap anti-Zionis ini bahkan sudah menjadi ciri khasnya jauh sebelum serangan 7 Oktober 2023 lalu.

Pandangannya bisa diringkas begini: Ia mendukung hak Palestina untuk melawan dan mendesak diakhirinya apa yang disebutnya sebagai pendudukan dan sistem apartheid Israel. Isu ini bahkan diyakini banyak membantu mendongkrak elektabilitasnya dalam pilkada New York.

Mamdani tak segan menyebut perang di Gaza sebagai genosida. Lebih jauh, ia menyatakan tidak menganggap Israel sebagai negara Yahudi, karena merasa tidak nyaman mendukung negara yang membedakan warganya berdasarkan agama. Ia juga pendukung setia gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi).

Yang paling kontroversial mungkin ancamannya sebagai calon walikota. Mamdani bersumpah akan berupaya menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika ia datang ke New York. Alasannya, merujuk pada surat perintah Mahkamah Pidana Internasional untuk Netanyahu terkait dugaan kejahatan perang.

Pandangan-pandangan tajam ini, tentu saja, menuai badai kritik dari kelompok pro-Israel yang menuduhnya anti-Semit. Tapi di sisi lain, ia juga mendapat dukungan dari sebagian komunitas Yahudi di New York yang sama-sama kritis terhadap kebijakan Israel saat ini. Pertentangan ini menunjukkan betapa kompleks dan terpolarisasinya debat ini, bukan hanya di Timur Tengah, tapi juga di jantung kota seperti New York.


Halaman:

Komentar