Mereka melihat video viral di TikTok tentang katering yang mangkir di acara pernikahan klien WO yang sama. Langsung saja, hati mereka berdebar-debar.
Sayangnya, yang mereka temui hanyalah kantor kosong. “Itu keadaan udah kosong, udah nggak ada apa-apa lagi. Cuma ada satpamnya aja udah,” kenang Fadil. Mereka pun berusaha melapor, tapi sempat ditolak di beberapa kantor polisi karena status mereka yang dianggap ‘belum jadi korban’.
Hari ini, keduanya akhirnya bisa menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Metro Jakarta Utara. Menurut Lulu, laporan mereka sebelumnya mungkin tenggelam karena jumlah pengaduan yang begitu banyak. “Kemarin kita sudah sempat ngelapor, tapi belum ada tindakan sama sekali karena mungkin banyak ya yang ngelapor, ada 200 lebih ya?” ujarnya.
Di sisi lain, polisi telah mengungkap modus operandi yang digunakan tersangka. Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, menjelaskan bahwa Ayu Puspita dan kawan-kawannya menjerat korban dengan iming-iming paket pernikahan murah meriah.
Sayangnya, semua janji manis itu tinggal janji. Promo yang menggoda itu pada kenyataannya tak pernah direalisasikan. Ratusan pasangan, termasuk Fadil dan Lulu, kini harus berjuang menyelamatkan hari bahagia mereka yang nyaris sirna.
Artikel Terkait
Di Balik Gemerlap Jakarta, 209 Ribu Rumah Tak Layak Huni Menanti Sentuhan Renovasi
Menteri Perdagangan Pastikan Stok Aman, Bagi-Bagi Sembako Murah di Kubu Raya
Bahlil Ingatkan Kader Golkar: Jangan Tunggu Bencana Datang Baru Bergerak
Kasus Wedding Organizer Ayu Puspita Naik ke Polda Metro Jaya