“Jalan ini dibangun dari uang rakyat, dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Maka wajib dijaga bersama. Jika ada kendaraan besar yang berpotensi merusak, jangan dibiarkan melintas,” tegasnya.
Dampaknya jelas lebih dari sekadar aspal mulus. Menurut Deru, jalan ini membuka kran ekonomi yang lebih lebar. Akses ke pusat pendidikan, layanan kesehatan, hingga pengiriman hasil bumi jadi jauh lebih cepat dan aman. Perekonomian warga di Pajar Bulan dan sekitarnya dipastikan ikut terdongkrak.
“Jalan yang baik akan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Pajar Bulan dan sekitarnya. Akses menuju pusat pendidikan, layanan kesehatan, distribusi hasil pertanian, hingga kegiatan perdagangan kini menjadi lebih cepat, aman, dan efisien,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga mengumumkan kabar baik lainnya. Untuk Tahun Anggaran 2025, setiap desa di Sumsel akan mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 20 juta. Dana itu dialokasikan untuk operasional kepala desa, BPD, Posyandu, program ketahanan pangan, dan Desa Bersinar.
Rasa syukur dan apresiasi pun mengalir dari jajaran pemkab. Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, tak menyembunyikan rasa terima kasihnya atas perhatian Gubernur.
“Kini jarak tempuh yang sebelumnya dua jam hanya menjadi 50 menit. Ini bukti nyata kolaborasi antara desa, kabupaten, dan provinsi,” ujarnya.
Perasaan serupa diungkapkan oleh Kepala Desa Pulau Panggung, Adi Sismiko. Ia mengaku lega dan bersyukur. Jalan yang dinanti-nanti warganya akhirnya menjadi kenyataan. Harapannya, kemajuan akan segera menyusul di kemudian hari.
Artikel Terkait
Wali Kota Pekanbaru Ikut Kursus Lemhannas, Wakil Wali Kota Ditunjuk Plt
Beras Rp 60 Ribu per Kilo dalam Bantuan Bencana, Kementan Didesak Buka Suara
Pawai Taaruf MTQ Pekanbaru Pecahkan Rekor, 30 Ribu Orang Warnai Car Free Day
Pelabuhan Morowali: Pintu Masuk yang Lepas dari Kendali Negara?