“Target Bernama MY”
BREAKING NEWS:
Operasi di Bandara Khusus PT IWIP, Weda Bay, Maluku Utara, berakhir dengan penangkapan seorang warga China berinisial MY. Saat itu, ia kedapatan membawa sembilan bungkus serbuk nikel lima campuran dan empat murni. Yang menarik, Satgas Terpadu yang menangkapnya baru beberapa hari mengawal kawasan industri strategis itu.
Reaksi publik pun muncul. Banyak yang bertanya-tanya. Kenapa cuma sembilan bungkus? Berapa beratnya? Nilainya mungkin tak seberapa, tak sampai ratusan ribu. Lalu, apa tujuannya menyelundupkan barang dalam jumlah sekecil itu? Siapa pun yang paham praktik penyelundupan mineral tahu, nikel baru menguntungkan jika diangkut berton-ton, bukan sekantong-kantong kecil seperti bungkusan kopi sachet.
Di sinilah keanehan kasus ini mulai terasa. Soalnya bukan terletak pada barang buktinya, melainkan pada orang yang membawanya.
Memang, sembilan bungkus itu terlalu sedikit untuk disebut aksi penyelundupan serius. Tapi di sisi lain, jumlah itu juga terasa terlalu presisi untuk disebut kebetulan belaka. Bagi kalangan intelijen, ukuran barang seringkali bukan penentu. Yang jauh lebih penting adalah polanya, akses yang dimiliki, dan peran si pembawa.
Faktanya, MY sudah berada dalam pantauan jauh sebelum penangkapan itu terjadi.
Beberapa minggu sebelumnya, sebuah titik tambang yang seharusnya steril tiba-tiba menunjukkan bekas pengambilan sampel. Jumlahnya tak banyak, cuma seukuran genggaman, tapi kadarnya tinggi. Laporan dari lapangan, ditambah intersepsi komunikasi singkat, dan pola pergerakan seseorang yang bolak-balik ke lokasi-lokasi tertentu mulai membentuk gambaran. Ada seseorang yang sedang mengumpulkan sampel untuk diuji di laboratorium.
Nah, uji laboratorium ini bukan hal sepele. Dalam dunia penambangan ilegal, hasil uji lab ibarat peta harta karun. Dari sejumput sampel, sebuah jaringan bisa menentukan lokasi mana yang paling menjanjikan, berapa alat berat yang harus didatangkan, dan kapan waktu terbaik untuk beroperasi. Semua rencana besar bermula dari sampel kecil.
Dan semua petunjuk itu, menurut informasi yang beredar, mengerucut pada satu sosok: MY.
Artikel Terkait
Semangat Tak Terbendung: Ribuan Penyandang Disabilitas Ramaikan CFD di Hari Disabilitas Internasional
Kiai Said Aqil Usulkan NU Kembalikan Konsesi Tambang ke Pemerintah
Alvera, Snack Bar dari Ganggang Laut, Bawa Mahasiswa Ubaya Raih Juara Internasional
Kunci Menang di Padel: Bukan Cuma Pukulan, Tapi Kode Rahasia dengan Partner