Batam diguncang sebuah kasus yang sungguh memilukan. Seorang perempuan muda, Dwi Putri Aprilian Dini (25), ditemukan tewas di sebuah mes agensi penyalur lady companion atau LC. Dari Lampung, ia datang dengan harapan mendapat pekerjaan, tapi malah menemui ajal setelah diduga disiksa berhari-hari.
Polisi sudah bergerak cepat. Empat orang kini ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pemilik tempat dan beberapa koordinator. Yang bikin hati miris, motif di balik penyiksaan ini ternyata kompleks mulai dari ritual aneh yang disebut ‘penglaris’ sampai video rekayasa yang memicu amuk pelaku.
Nahas di Mes Karaoke: Diikat, Dipukul, Hidung Disemprot Air
Kronologinya mengerikan. Dwi Putri, yang bahkan belum resmi bekerja, justru mengalami siksaan selama tiga hari di mes agensi itu. Keadaannya waktu ditemukan sangat mengenaskan: tubuhnya diborgol, diikat, dilakban, dan penuh luka memar.
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Amru Abdullah, memaparkan hasil visum. Penyebab kematiannya adalah air yang memenuhi paru-paru hingga rongga dada.
Menurut penyelidikan, air itu disemprotkan ke wajahnya saat ia dalam kondisi terikat. Itu bukan satu-satunya kekerasan. Korban juga dipukuli dengan tangan kosong, sapu lidi, dan kayu.
Pelaku berusaha menutupi semuanya. Mereka mencopot semua CCTV di lokasi. Polisi pun menyita sembilan kartu memori sebagai barang bukti. Aksi mereka berlanjut dengan membawa jenazah korban ke sebuah rumah sakit yang jaraknya cukup jauh, sekitar 25 kilometer, sambil memberikan cerita palsu ke petugas medis.
Tapi kebohongan itu tak bertahan lama. Hasil autopsi membenarkan adanya kekerasan fisik berat.
Selain paru-paru yang dipenuhi air, ada memar dan pendarahan di kepala. Yang menyentuh, ditemukan juga luka tangkis di lengan dan kaki pertanda jelas bahwa Dwi Putri sempat berusaha melawan, berjuang melindungi dirinya sendiri sebelum akhirnya tak berdaya.
Artikel Terkait
Dari Jari ke Parlemen: Kisah Doktor yang Menguak Politik Digital Gen Z
Tim Medis UNAIR Bergerak Cepat Tangani Duka Banjir Bandang Sumatera
Data Deforestasi Bertolak Belakang, Pulau-Pulau Terancam Tenggelam
Evakuasi Korban Banjir Bandang Dihentikan Demi Penyambutan Pejabat