Di Masjid At Thohir, Depok, suasana Jumat (5/12) lalu terasa berbeda. Garibaldi ‘Boy’ Thohir, yang dikenal luas sebagai pengusaha, tampak hadir dengan peran lain: sebagai ketua IKA Teladan dan Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir. Hari itu, dilakukan penyerahan simbolis 10.000 paket logistik untuk korban banjir dan longsor di Sumatera. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi yayasannya dengan IKA Alumni SMAN 3 dan Kelompok Pecinta Alam Sabhawana, yang akan dikirim ke sejumlah titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Boy Thohir menekankan pentingnya kecepatan. Menurutnya, situasi di lapangan, terutama di daerah seperti Bireuen, Aceh, sangat mendesak.
“Kita harus bergerak cepat,” ujarnya.
“Saya yakin saudara-saudara kita di daerah-daerah yang aksesnya putus total memerlukan bantuan secepat mungkin. Ini jadi wujud kepedulian kami, sekaligus upaya sinergi mendukung pemerintah,” imbuh Boy.
Isi paket bantuan itu sendiri cukup lengkap. Mulai dari tenda darurat, genset, solar cell, alat komunikasi, sampai bahan pangan dan air bersih. Tak ketinggalan, pakaian untuk anak dan dewasa, perlengkapan shalat, popok, hingga peralatan mandi. Rencananya, distribusi akan diprioritaskan ke Kabupaten Bireuen yang masih sangat minim bantuan. Di sana, Sabhawana bahkan sudah membuka posko dan turun langsung membantu tim SAR gabungan dalam operasi pencarian.
Soal pengiriman, tantangannya nyata. Rangga Alfianto, Ketua Ikatan Alumni Sabhawana, mengungkapkan bahwa jalur darat masih terputus total untuk ke Aceh.
Artikel Terkait
Bencana Aceh-Sumatra: Saat Teologi Pembebasan Menuntut Keadilan untuk Bumi yang Terluka
Dari Tangerang ke Papua: Seorang Guru Menemukan Panggilan di Ujung Timur Indonesia
Relawan PMI Tiba di Aceh Tamiang, Dihadang Pemandangan Pilu Pascabencana
Rizal Fadhillah Ramal 2026 Jadi Titik Nadir bagi Jokowi