Titiek Soeharto Murka: Truk Kayu Ilegal Melintas Usai Banjir Besar Sumatera

- Jumat, 05 Desember 2025 | 09:30 WIB
Titiek Soeharto Murka: Truk Kayu Ilegal Melintas Usai Banjir Besar Sumatera

Rasa jengkel jelas terdengar dalam suara Titiek Soeharto. Ketua Komisi IV DPR itu tak lagi sanggup menyaksikan pohon-pohon besar, yang butuh ratusan tahun untuk tumbuh, ditebang begitu saja. "Saya tidak mau," tegasnya, "kami tidak mau ada alasan moratorium-moratorium." Intinya sederhana: hentikan penebangan pohon berukuran besar.

Kemarahannya meluap setelah mengetahui ada oknum perusahaan yang nekat mengangkut kayu. Yang membuatnya geram, aksi itu terjadi hanya dua hari setelah bencana banjir dan longsor melanda Sumatera. Menurut sejumlah saksi, truk-truk itu melintas dengan santai di jalan raya, membawa kayu balakan berdiameter besar.

"Lebih menjengkelkan lagi, itu truk lewat di jalan raya dua hari setelah peristiwa banjir ini," ujar Titiek, suaranya meninggi.

Dia lalu menatap langsung Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang hadir dalam rapat kerja di Senayan, Kamis lalu.

"Dengan kemajuan teknologi, truk itu lewat depan hidung kita. Sungguh menyakitkan, Pak Menteri."

Di ruang rapat itu, Titiek memutar beberapa video sebagai bukti. Dia mendesak sang menteri untuk segera bertindak. "Saya minta Bapak Menteri untuk cari tahu siapa perusahaan itu. Dan tolong jangan ada pohon-pohon besar lagi yang ditebangin."

Bagi Titiek, bencana yang terjadi bukan semata soal cuaca ekstrem. Ada faktor lain yang lebih mengkhawatirkan: kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Dia menyoroti praktik pembukaan lahan untuk perkebunan atau pertambangan yang membuat hutan gundul.

"Kita tidak bisa terus menerus menyalahkan hujan," sentilnya.


Halaman:

Komentar