Dampaknya langsung terasa. Ia kehilangan pendapatan utama yang bisa mencapai Rp 200 ribu lebih dalam beberapa hari. Sementara tuntutan hidup tetap berjalan: bayar kontrakan, listrik, dan bekal anak sekolah.
Kekhawatiran akan masa depan jelas terpancar dari raut wajahnya.
Pengungsian Pertama di Kampung Sukarame
Banjir tak hanya terjadi di Mekar Rahayu. Di Kampung Sukarame, Desa Cingcin, genangan air setinggi pinggang orang dewasa memaksa warga untuk mengungsi. Bagi banyak dari mereka, ini pengalaman pertama.
Muhamad Firman Ramadhan (23) mengaku heran. “Seumur tinggal di sini baru kali pertama sampai segini. Biasanya cuma mata kaki, ini sudah sampe satu meter,” katanya.
Enam rumah terendam, suasana gelap gulita karena listrik diputus untuk menghindari korsleting. Warga pun terpaksa mengungsi ke rumah saudara, meninggalkan rumah mereka yang dipenuhi lumpur dan air.
Banjir Rob Landa Dua Desa di Subang
Masalah serupa melanda wilayah lain. Di Kabupaten Subang, banjir rob menerjang Desa Mayangan dan Legonwetan setelah hujan lebat pada Kamis lalu. Dampaknya cukup luas.
Menurut keterangan BPBD Jabar yang disampaikan Hadi Rahmat, ratusan rumah terendam. Tercatat 266 rumah di Mayangan dan 487 rumah di Legonwetan terkena dampak, dengan total warga terdampak mencapai 1.160 orang.
Situasinya masih belum stabil. Warga di berbagai lokasi kini hanya bisa berharap air cepat surut, sambil memikirkan bagaimana membangun kembali kehidupan yang porak-poranda.
Artikel Terkait
Ahli Soroti Bencana di Aceh dan Sumatera: Ini Bukan Alam Marah, Tapi Gagalnya Sistem Kita
Bocah SD Sulap 9 Ton Cangkang Telur Jadi Suplemen Ramah Lambung
AKBP Basuki Tak Terima Dipecat, Ajukan Banding Usai Kasus Dosen Meninggal
Lukas Luwarso Siapkan Tiga Dokumen Baru Usai Gugatan Ditolak KIP