Hujan deras dan banjir bandang yang melanda beberapa daerah di Sumatera belakangan ini kembali menyalakan alarm. Siti Hediati Hariyadi, atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV DPR RI, tak mau tinggal diam. Ia mendesak Kementerian Kehutanan untuk bertindak lebih keras menangani akar masalahnya: kerusakan hutan.
Bagi Titiek, langkah moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan dinilai belum cukup. Masih ada celah lebar di sana.
"Jadi kalau mau bilang moratorium, moratorium itu kan disetop sementara, nanti bisa dihidupin lagi. Kami maunya supaya itu tidak ada lagi penebangan-penebangan,"
tegas politisi Gerindra itu kepada awak media, Kamis (4/12), usai menggelar rapat dengan pihak Kemenhut.
Ia menyoroti sebuah ironi yang pahit. Keuntungan dari aktivitas tebang pohon, legal maupun tidak, hanya dinikmati oleh segelintir orang. Namun, kerugiannya berupa hilangnya resapan air yang memicu longsor dan banjir justru ditanggung oleh masyarakat luas. Rakyat kecil yang akhirnya menderita.
Artikel Terkait
Asisten AI UGM Bikin Geger, Sebut Jokowi Bukan Alumni Kampusnya
Misteri Serangan Jantung di Balik Maut di Depan Pos Polisi Pulogadung
Sumsel Geser Hukuman Penjara, Prioritaskan Kerja Sosial untuk Perkara Ringan
Titiek Soeharto Murka: Truk Kayu Raksasa Melintas Usai Banjir Besar Sumatra