Dia mengingatkan, menjauhi perilaku berisiko adalah langkah utama. Tapi di sisi lain, bagi yang merasa pernah terpapar risiko, jangan ragu untuk datang ke fasilitas kesehatan.
Heri menekankan pentingnya tes sukarela dan berkala. Deteksi dini, katanya, adalah kunci untuk memutus rantai penularan.
"Semakin cepat status diketahui, semakin cepat pula penanganan bisa dimulai," jelas Heri.
Dia juga memberi penjelasan yang cukup menenangkan. Dengan terapi ARV yang dikonsumsi secara rutin, jumlah virus dalam tubuh bisa ditekan hingga tidak terdeteksi.
"Kalau sudah tidak terdeteksi, risiko menularkan ke orang lain pun menjadi sangat kecil," pungkasnya.
Artikel Terkait
Dari Mulut Buaya ke Mulut Kancil: Pergantian Wajah Kekuasaan di Indonesia
Unjuk Rasa Soal Penetapan Tersangka Mantan Lurah Ricuh di Depan PN Sungguminasa
Dua Hari Kelaparan, Warga Aceh Timur Terjebak di Tengah Banjir dan Jalan Putus
Bambu dan Kayu Pulihkan Jalur Vital Tapteng Pasca-Bencana