“Beliau merasakan bagaimana beban berat yang dirasakan oleh masyarakat, termasuk beliau merasakan bagaimana warga yang terkasih, yang tersayang hilang, yang sampai sekarang belum ditemukan jasad dan jenazahnya,” ucapnya dengan nada rendah.
Di sisi lain, pembicaraan juga menyentuh langkah-langkah konkret ke depan. Perhatian penuh, kata Muzani, diberikan untuk percepatan pemulihan. Mulai dari bantuan langsung untuk warga, urusan logistik yang mendesak, hingga hal-hal teknis seperti perbaikan infrastruktur dasar yang rusak parah.
“Semuanya itu bagi beliau sebuah hal yang dipikirkan amat serius, bagaimana memulihkan keadaan di sana, memenuhi kebutuhan-kebutuhan di sana, termasuk memulihkan kondisi infrastruktur yang sekarang terputus,” tandas Muzani, mengakhiri penjelasannya.
Pertemuan singkat itu, setidaknya, memberi gambaran bahwa bencana di Sumatera menjadi prioritas utama di meja kepresidenan. Langkah selanjutnya tentu dinanti.
Artikel Terkait
Purnawirawan Polri Buka Suara: Bintara di Madura Harus Bayar Rp 200 Juta
Bencana Aceh: Korban Tewas Tembus 218 Jiwa, 227 Masih Hilang
PBNU Pecat Gus Yahya, Muktamar Luar Biasa Siap Digelar
Banjir Rendam Mesin Jahit, Asisten Rumah Tangga di Bandung Kehilangan Napas Pencarian